بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Pada 08 Oct 2019,saya menerima satu mesej whatsapp dari seorang sahabat yang mana mesej tersebut merupakan kiriman dari seorang Missionary Anti-Islam. Dalam kandungan mesej tersebut menyatakan tentang pertikaian tanggal kelahiran Muhammad SAW.
Setelah saya membacanya,saya mendapati Si Missionary tidak melihat prospek dengan lebih luas. Namun tidak mengapa,disini saya akan berikan respon untuk meruntuhkan pertikaian mereka mengenai tanggal kelahiran Muhammad SAW. Semoga bermanfaat~
Missionary berkata :
Lucu memang, para Muslimin mempertanyakan keakuratan kelahiran Yesus, sementara mereka sendiri tidak tahu bahwa tanggal kelahiran Muhammad keliru dan amat tidak akurat dalam perhitungannya.
Seperti yang telah disinggung di atas, bahwa orang Kristen merayakan
peristiwa kelahiran YESUS KRISTUS ketimbang tanggal dari kelahirannya.
Namun, pihak Muslimin malah mengklaim kelahiran Muhammad
sebagai perayaan atas suatu tanggal, bukan sebagai suatu peristiwa.
Response :
Tujuan kami mempertanyakan tarikh kelahiran sebenar Jesus Christ pbuh kerana :
* Kristian menganggap Jesus sebagai Tuhan yang banyak saksi mata,maka pasti tahu bila tarikh lahir Jesus.
* Kristian menganggap kalender Gregory lebih tepat,maka pasti kalian lebih tahu bila tarikh lahir Jesus.
* Kristian mengatakan Bible lebih terperinci dan benar tapi malangnya Bible menceritakan waktu kelahiran Jesus berbeza dengan keadaan waktu 25 December dan menyokong dalil Quran.
* Kristian mengatakan bahawa orang Kristian adalah pengikut Jesus Christ yang dibimbing Ruh Kudus,maka pasti kalian mengetahui bila tarikh lahir Jesus kerana Kristian dapat bimbingan Ruh Kudus.
* Kristian lebih yakin dan menetapkan Jesus Christ pbuh lahir pada 25 December sedangkan Early Christian sendiri tidak mengetahui bila tarikh lahir Jesus bahkan ada pertentangan di antara sesama Kristian sendiri.
Maka sebab-sebab di atas inilah kami mempertikai tarikh kelahiran Jesus Christ pbuh ditambahkan lagi kitab suci anda iaitu Bible menceritakan hal yang sebaliknya.
Kami tidak ada masalah jika ada khilaf tentang bila tarikh kelahiran Muhammad SAW kerana isu itu bukanlah perlu di ambil sebagai Aqeedah bahkan Muhammad SAW sendiri mengajarkan untuk tidak perlu mementingkan waktu kelahirannya baginda (Mawlid Ar-Rasul) yang mana jika ingin menyambutnya tanpa melampaui batas (menetapkannya sebagai ibadah tetap maka itu satu Bidaah),tidak ada masalah dan jika tidak menyambutnya namun perbanyakkan ibadah juga tidak ada masalah.
Sumber :
– https://sunnahonline.com/library/fiqh-and-sunnah/318-clarification-regarding-celebrating-the-birthday-of-the-prophet
– https://muftiwp.gov.my/en/artikel/bayan-linnas/1048-bayan-linnas-siri-ke-80-hukum-menyambut-maulid-al-rasul
Sabda Rasullullah Muhammad SAW,
“Janganlah kalian berlebihan dalam memujiku seperti kaum Nasrani yang memuji Eesa Putra Maryam. Aku hanyalah hamba Allah,maka katakanlah mengenaiku ‘Hamba Allah dan Rasul-Nya’.”
[Hadith Sahih Al-Bukhari No.3445]
Berbeza dengan kalian (Kristian),Jesus Christ pbuh dianggap tuhan oleh kalian dan tarikh kelahiran “tuhan” kalian merupakan sebahagian dari “Aqeedah” kalian dan satu kewajipan yang harus disambut oleh kalian. Jika ianya merupakan satu kewajipan,maka harus kalian mengetahui bila tarikh kelahiran Jesus Christ pbuh secara tepat.
Missionary menulis :
Okelah. Nah, sekarang marilah kita amati dan cermati bersama perayaan para Muslimin dan mari kita lihat apakah tanggal yang mereka rujuk adalah akurat atau malah mereka hanya memperkonyol diri sendiri.
Ada beberapa perbedaan pandangan tentang tanggal kelahiran Muhammad dan para Muslimin saling silang pendapat tentang hal itu. Namun demikian, ada satu tanggal yang pada umumnya diterima yaitu bahwa Muhammad lahir pada tanggal 12 Rabi ul-Aŵal dari kalender Islam.
Tetapi, Ibn Hazm, Alz Zuhri, Ibn Al Qaŷim, dan Ibn Dihya mengklaim bahwa tanggal kelahirannya adalah 8 Rabi ul-Aŵal. Sedangkan kaum Muslimin Shiah menyatakan bahwa Muhammad lahir di hari Senin tanggal 17 Rabi ul-Aŵal.
Masih ada banyak lagi tanggal-tanggal lainnya yang diklaim mereka, namun kita akan pelajari tanggal yang diterima secara meluas oleh kalangan Muslimin Sunni.
Sahih Muslim, Buku 006, Hadis 2606
Sahih Muslim, Buku 006, Hadis 2603
dalam terjemahan Bahasa Inggris sebagai berikut:
“… He was then asked about fasting on Monday, whereupon he said: It was the day on which I was born on which I was commissioned with prophethood or revelation was sent to me,…”
(“… Lalu ia ditanya tentang berpuasa pada hari Senin, kemudian ia menjawab: Pada hari itu aku lahir.pada hari dimana kerasulan diberikan padaku atau wahyu dikirimkan kepadaku,…”
Referensi: Sahih Muslim 1162b
Referensi buku: Buku 13, Hadis 253
Referensi web USC-MSA [Bhs. Inggris]: Buku 6, Hadis 2603
[skema penomoran yang tidak berlaku lagi]
Buku Al-Kamil fi Al-Tarikh, Vol. 1, halaman 416, dalam terjemahan Bahasa Inggris sebagai berikut:
“Ibn Ishaq said: the prophet was born on Monday the 12th Rabi Al Awwal (name of the Islamic month).”
(“Ibn Ishaq berkata, : sang nabi lahir pada hari Senin tanggal 12 Rabi ul-Aŵal [nama bulan Islam].”)
Jadi, jika kita merujuk pada kelahiran Muhammad yaitu pada
hari Senin tanggal 12 Rabi ul-Aŵal, kita akan temukan bahwa bulan Rabi ul-Aŵal bergeser di dalam setahun. Kadangkala, hari
kelahirannya jatuh pada musim panas, dan di lain waktu jatuh pada musim dingin.
Contoh:
12 Rabi ul-Aŵal
Tahun Kalender Islam
|| Tahun kalender
Gregorian
➡ 12 Rabi ul-Aŵal 1433 || Sabtu, 4 Februari 2012 Masehi
➡ 12 Rabi ul-Aŵal
1410 || Kamis, 12 Oktober 1989 Masehi
➡ 12 Rabi ul-Aŵal
1353 || Minggu, 24 Juni 1934 Masehi
Contoh di atas tersebut membuktikan bahwa sudah jelas tanggal kelahiran Muhammad bergeser dalam setahunnya. Oleh karenanya, tanggal-tanggal hasil perhitungan itu sebenarnya keliru karena menggunakan kalender lunar yang tidak akurat.
➡ Sumber: “Qur’an and Science in Depth”
Response :
Okay Bagus!!….Mari saya berikan pencerahan kepada anda :
01 – Sebelum saya runtuhkan hujah anda,pertama sekali ingin saya maklumkan bahawa Shiite (Syiah) BUKANLAH Islam kerana Syariat ajaran mereka tidak mengikuti apa yang Islam ajarkan. Untuk penjelasan terperinci hal itu akan dibentangkan dalam artikel yang lain.
02 – Anda tidak mengambil hadith secara konteks,disini saya berikan hadith yang anda petik secara konteks penuh :
Abu Qatada al-Ansari (Allah be pleased with him) reported that the Messenger of Allah (ﷺ) was asked about his fasting. The Messenger of Allah (ﷺ) felt annoyed. Thereupon ‘Umar (Allah be pleased with him) said:
“We are pleased with Allah as the Lord, with Islam as our Code of Life, with Muhammad as the Messenger and with our pledge as a sacred commitment. He was then asked about perpetual fasting, whereupon he said: He neither fasted nor did he break it, or he did not fast and he did not break it. He was then asked about fasting for two days and breaking one day.”
The Holy Prophet said:
And who has strength enough to do it? He was asked about fasting for a day and breaking for two days, whereupon he said: May Allah bestow upon us strength to do it. He was then asked about fasting for a day and breaking on the other, whereupon he said: That is the fasting of my brother David (peace be upon him). He was then asked about fasting on Monday, whereupon he said: It was the day on which I was born. on which I was commissioned with prophethood or revelation was sent to me, (and he further) said: Three days’ fasting every month and of the whole of Ramadan every year is a perpetual fast. He was asked about fasting on the day of ‘Arafa (9th of Dhu’I-Hijja), whereupon he said: It expiates the sins of the preceding year and the coming year. He was asked about fasting on the day of ‘Ashura (10th of Muharram), whereupon be said: It expiates the sins of the preceding year.”
[Hadith Sahih Muslim No.1162]
Reference : Sahih Muslim 1162 b
In-book reference: Book 13, Hadith 253
USC-MSA web : Book 6, Hadith 2603
Dari penjelasan hadith di atas,Nabi Muhammad SAW tidak menyebut baginda lahir 12 Rabiul Awwal disitu dan baginda (Muhammad SAW) tidak memberitahu bahawa setiap 12 Rabiul Awwal jatuh pada hari Isnin tetapi baginda (Muhammad SAW) memberitahu bahawa ada kaifiat untuk berpuasa pada Hari Isnin kerana hari Isnin adalah hari baginda lahir,hari baginda ditabalkan jadi Nabi dan hari baginda menerima wahyu pertama. Maka jangan kelentong putar alam mengatakan bahawa Hadith itu memberitahu 12 Rabiul Awwal jatuh pada setiap Hari Isnin.
02 – Anda mengira waktu tarikh Muhammad SAW dengan tarikh kalender Gregoryan abad ke20. Mengapa tidak ambil perkiraan dari awal kelahiran Nabi mengikut kalender Gregoryan??
Isu tentang tarikh Mawlid Muhammad SAW telah lama diselesaikan secara tepat cuma ada beberapa negara yang masih mengikuti pandangan-pandangan sebahagian Ulama yang khilaf dalam hal ini seperti contoh Malaysia masih mengikuti pandangan Ibn Ishaq yang mana Ibn Ishaq memegang tarikh Mawlid Nabi ialah 12 Rabiul Awal.
Namun apakah itu menjadi masalah dalam Islam??..TIDAK!
Sungguhpun tarikh tersebut (12 Rabiul Awwal) tidak tepat,tapi tarikh tersebut boleh di damaikan dan seperti yang saya katakan diatas bahawa kami tidak ada masalah jika ada khilaf tentang bila tarikh kelahiran Muhammad SAW kerana isu itu bukanlah perlu di ambil sebagai Aqeedah bahkan Muhammad SAW sendiri mengajarkan untuk tidak perlu mementingkan waktu kelahirannya baginda (Mawlid Ar-Rasul) yang mana sama ada ingin menyambutnya tanpa melampaui batas (menetapkannya sebagai ibadah tetap maka itu satu Bidaah),tidak ada masalah dan jika tidak menyambutnya namun perbanyakkan ibadah pada hari kelahiran baginda juga tidak ada masalah.
Disini saya berikan dua hujah yang mana satu dari jawapan Muslim scholars dan satu lagi hujah dari Jewish-Muslim scholar iaitu Rabbi Ben Abrahamson.
dari Muslim scholars menerangkan bahawa tarikh tepat kelahiran Muhammad SAW ialah pada 8-9 Rabiul Awwal :
– https://www.youtube.com/watch?v=Pt3MmC0cYk4
– https://islamqa.info/en/answers/147601/scholarly-opinions-concerning-the-date-of-the-prophets-birth-and-death-and-which-is-most-likely-to-be-correct
Notice :
Jawapan di dukung dengan sokongan dari Sulaiman Al-Manshurfuri dan ahli astronomi Mahmud Al-Basya
dari Jewish (Rabbi Ben Abrahamson) :
– https://de-de.facebook.com/notes/ben-abrahamson/monday-12-or-17-rab%C4%AB-al-awwal-on-which-date-was-the-prophet-pbuh-born/1632817770077590
Monday 12 or 17 Rabī’ Al-Awwal: On which date was the Prophet (pbuh) born?
There are eight dates associated with the date when the Prophet (pbuh) was born:
Date #1: Monday 12 Rabī’ al-Awwal
وُلِدَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَامَ الْفِيلِ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ الثَّانِي عَشَرَ مِنْ شَهْرِ رَبِيعٍ الْأَوَّلِ
The Messenger of Allah was born in the year of the elephant on Monday, on the 12 of Rabī’ al-Awwal.
Date #2: Friday 17 Rabī’ al-Awwal (30 days)
وَأَبْعَدَ بَلْ أَخْطَأَ مَنْ قَالَ : وُلِدَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ لِسَبْعَ عَشْرَةَ خَلَتْ مِنْ رَبِيعٍ الْأَوَّلِ .
They went further – actually were mistaken – those who said: He was born on Friday 17 [nights] having passed of Rabī’Awwal.
Date #3: Monday 2 Rabī’ al-Awwal
فَقِيلَ : لِلَيْلَتَيْنِ خَلَتَا مِنْهُ
It has been said: two nights having passed of it.
Date #4: Monday 8 Rabī’ al-Awwal
وَقِيلَ : لِثَمَانٍ خَلَوْنَ مِنْهُ
And it has been said: eight [nights] having passed of it.
Date #5: Monday 10 Rabī’ al-Awwal
وُلِدَ رَسُولِ اللَّهِ – صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – يوم الاثْنَيْنِ لِعَشْرِ لَيَالٍ خَلَوْنَ مِنْ شَهْرِ رَبِيعٍ الأَوَّلِ…
The Messenger of Allah was born on Monday, ten nights having passed in the month of Rabī’ al-Awwal.
وَقِيلَ : لِعَشْرٍ خَلَوْنَ مِنْهُ نَقَلَهُ
It has been said: ten [nights] having passed of it.
Date #6: Monday 22 Rabī’ al-Awwal
وَقِيلَ : لِثَمَانٍ بَقِينَ مِنْهُ
And it has been said: Eight [days] remaining in it.
Date #7: Monday 12 Ramaḍān
حُمِلَ بِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي عَاشُورَاءَ الْمُحَرَّمِ ، وَوُلِدَ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ لِثِنْتَيْ عَشْرَةَ لَيْلَةً خَلَتْ مِنْ شَهْرِ رَمَضَانَ ، سَنَةَ ثَلَاثٍ وَعِشْرِينَ مِنْ غَزْوَةِ أَصْحَابِ الْفِيلِ
She was pregnant with the Messenger of Allah on ‘Ashūra of Muḥarram, and he was born on Monday 12 nights having passed in the month of Ramaḍān, in year 23 of the raid of the people of the elephant.
Date #8: 20 Nissan
وَذَكَرَ السُّهَيْلِيُّ أَنَّ مَوْلِدَهُ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ كَانَ فِي الْعِشْرِينَ مِنْ نِيسَانَ.
Al-Suhaylī has reported that his birth, peace be upon him, was on 20 Nissan.
Mawlidu An-Nabiyyi (مَولِد النَّبِي), is the observance of the birthday of the Prophet Muhammad (pbuh). In broad terms, the 12th Day of Rabī’ al-Awwal is the accepted date among most of the Sunni scholars, while Shi’a scholars regard 17th of Rabī’ al-Awwal as the accepted date.
The date of Muhammad’s (pbuh) birth is a matter of contention since the exact date is unknown and is not definitively recorded in the Islamic traditions. The issue of the correct date of the Mawlid is recorded by Ibn Khallikan as constituting a very early, proven disagreement among the scholars. Because there are many alternative dates, it is often considered that effectively the birth year or date is unknown.
I would like to suggest a different solution. Rather than assuming the ahadith are speaking generally and not accurately, I suggest the ahadith are very accurate.
First point:
In broad terms we see that the hadith listed above tend to favor Rabī’ al-Awwal as well as a Monday. In several hadith, the Prophet (pbuh) mentioned he was born on a Monday (Muslim 6.2603, Muslim 6.2606).
The inclusion of a Hebrew month, brought by Ibn Kathir, is very significant because the Hebrew Calendar and the Islamic Calendars do not always coincide.
20 Nissan (30 days)
– 570CE Friday, AM calendar = 18 Safar AH Calendar
– 571CE Tuesday, AM calendar = 17 Safar AH Calendar
– 572CE Tuesday, AM calendar = 19 Rabī’ al-Awwal AH Calendar*
– 573CE Sunday, AM calendar = 20 Rabī’ al-Awwal AH Calendar
– 574CE Thursday, AM calendar = 19 Rabī’ al-Awwal AH Calendar
– 575CE Tuesday, AM calendar = 18 Rabī’ ath-Thani AH Calendar
*The night before 19 Rabī’ al-Awwal in 572 CE would be Monday, 18 Rabī’ al-Awwal.
Since the Hijri calendar was not yet in use, we can assume that the date of Rabī’ al-Awwal is according to the mathematical tabular calendar explained in detail by Al-Biruni and used by most historians and scholars of ahadith. Also the Hebrew calendar had been replaced by a mathematical calendar about two centuries previously. Using mathematics, we see that Nissan and Rabī’ al-Awwal only coincided during the years 572, 573 and 574 CE. Only in the first two of these three dates, did the day fall close to being a Monday.
If we take 572 CE as the year,this agrees with the age of the Prophet Muhammad (pbuh) at the time of Hijrat, age 53 (-51 AH to 1 AH inclusive).
As an aside, it would be possible to consider that Rabī’ al-Awwal was the name of a lunar-solar month of the calendar used during Jahiliyyah, but then it would correspond to Kislev, a winter month, as the name “Rabī’ al-Awwal” (first rains) implies. This would not be compatible with the Nissan and Ramadan dates.
Second point:
Monday 12 Rabī’ al-Awwal*
– 570CE Sunday, AH calendar
– 571CE Friday, AH calendar
– 572CE Tuesday, AH calendar
– 573CE Saturday, AH calendar
– 574CE Thursday, AH calendar
– 575CE [Monday], AH calendar
*actually end Rabī’ al-Awwal-12 = 18 Rabī’ al-Awwal
actually end Rabī’ al-Awwal-12-1 = 17 Rabī’ al-Awwal
actually end Rabī’ al-Awwal-12+1 = 19 Rabī’ al-Awwal
One of the most popular dates for the birth of the Prophet (pbuh) is 12 Rabī’ al-Awwal. At first glance we can see that it does not fall on a Monday until 575 CE. In addition it falls in the first half of the month, whereas the Nissan date falls in the second half of the month. So either we through out the Nissan date or we explore another possibility.
I propose that the 12 days was not from the beginning of the month but actually from the end of the month. And because of the inherent ambiguity of counting a span of dates, (whether to exclude the beginning and end dates, to exclude the beginning date, or to include both the beginning and end dates) we are left with three possibilities: 17th, 18th or 19th of Rabī’ al-Awwal.
Of course 17 Rabī’ al-Awwal is the other most popular date for the birth of the Prophet (pbuh) and this would imply that one date is the complement of the other, together with the birth date itself adding up to 30 days.
In this case it is temping to say that perhaps the 17 was measured from the end of the month and the 12 from the beginning, but this has several problems. 1) The Nissan date seems to indicate an event after the middle of the month. 2) When relative dates were used, they were the closest to the beginning, middle or end of the month. 17 is a large number when 2 (from the middle) or 12 (from the beginning) could be used. 3) We have a hadith that says 2 Rabī’ al-Awwal.
Third point:
Monday 2 Rabī’ al-Awwal *
570CE Thursday, AH calendar
571CE Tuesday, AH calendar
572CE Saturday, AH calendar
573CE Wednesday, AH calendar
574CE [Monday], AH calendar
575CE Friday, AH calendar
* actually mid Rabī’ al-Awwal+2 = 17
As mentioned above, I propose that this hadith was not mistaken, but was a relative date. The possibilities are 15-2=13, 15+2=17, 30-20=28. Of these possibilities, the 17th seems to be reoccurring.
Friday 17 Rabī’ al-Awwal (30 days)
570CE Friday, AH calendar
571CE Wednesday, AH calendar
*572CE Sunday, AH calendar
573CE Thursday, AH calendar
574CE Tuesday, AH calendar
575CE Saturday, AH calendar
*The night after 17 Rabī’ al-Awwal in 572 CE would be Monday, 18 Rabī’ al-Awwal.
mistakenly assumed to be in 570 CE, giving Friday There is a specific hadith that says the 17 Rabī’ al-Awwal. But this date does not fall on a Monday during any year from 570-575CE. Indeed the hadith says it was a Friday. I would propose that the 17-18th is the correct date for 572 CE the correct year. However because it was assumed that the year was exactly 570 CE, it was calculated that this was a Friday.
Fourth point:
Monday 10 Rabī’ al-Awwal *
570CE Friday, AH calendar
571CE Wednesday, AH calendar
572CE Sunday, AH calendar
573CE Thursday, AH calendar
574CE Tuesday, AH calendar
575CE Saturday, AH calendar
* actually end Rabī’ al-Awwal-10-2 = 18 Rabī’ al-Awwal
As mentioned above, when giving a span of dates it is possible to be inclusive or exclusive of the beginning and end dates. I propose that this hadith is the same as “Monday 12 Rabī’ al-Awwal” except that it is exclusive and the 12th date is inclusive, both yielding Monday 18 Rabī’ al-Awwal.
Fifth point:
The desire to have the birth of the Prophet (pbuh) fall exactly in year close to 570 CE seems to be very strong. If we say that the birth of the Prophet (pbuh) was on the second Monday either from the beginning or the end of the month, in year 570 CE, we come up with these dates.
Monday 8 Rabī’ al-Awwal
570CE Wednesday , AH calendar
* 571CE [Monday], AH calendar
572CE Friday, AH calendar
573CE Tuesday, AH calendar
574CE Sunday, AH calendar
575CE Thursday, AH calendar
* Second Monday in the wrong year, 571 CE
Monday 22 Rabī’ al-Awwal
570CE Wednesday, AH calendar
* 571CE [Monday], AH calendar
572CE Friday, AH calendar
573CE Tuesday, AH calendar
574CE Sunday, AH calendar
575CE Thursday, AH calendar
* Next to last Monday in the wrong year, 571 CE
Sixth point:
Monday 12 Ramaḍān (Iyyar) *
570CE Saturday, AM calendar = 11 Rabī’ al-Awwal AH Calendar
571CE Wednesday, AM calendar = 10 Rabī’ al-Awwal AH Calendar
572CE Wednesday, AM calendar = 11 Rabī’ ath-Thani AH Calendar
573CE [Monday], AM calendar = 12 Rabī’ ath-Thani AH Calendar
574CE Friday, AM calendar = 11 Rabī’ ath-Thani AH Calendar
575CE Wednesday, AM calendar = 11 Jumada l-Ula AH Calendar
* Translating Rabī’ al-Awwal to Hebrew calendar in 570 yields Iyyar (Ramadan) actually end Rabī’ al-Awwal-12 = 18.
The first thing that one notices is that date only falls on a Monday in 573 CE. Assuming that “Ramaḍān” is actually the name of a lunar-solar month of the calendar used during Jahiliyyah, we see that it corresponds to Rabī’ al-Awwal during 570 and 571 CE. Indeed it appears that based on the hadith Nissan became Rabī’ al-Awwal in 572 CE, but this was mistakenly backwards translated from Rabī’ al-Awwal to Iyyar (Ramaḍān) assuming that the year was 570 CE.
Conclusion:
Thus all these hadith can be reconciled. They can be said to point to a single date, 17th of April 572 CE (17th of Rabī’ al-Awwal) after sundown which is technically a Monday, coinciding with the 20th of Nissan before sundown, two nights after to the full moon of Rabī’ al-Awwal and 12 days before the end of the month. If one recalculates to the 12 of Rabī’ al-Awwal in 570 CE, it corresponds to Ramadan (Iyyar). If one recalculates to the second Monday in 571 CE, it corresponds to either the 8th or 22 of Rabī’ al-Awwal.
Setelah di teliti,maka jelas yang paling hampir ialah antara 8 – 12 Rabiul Awwal. Rabbi Ben Abrahamson berpendapat bahawa semua tarikh boleh didamaikan mengikut Sanadh Seerah dan dia berpendapat bahawa yang paling rasional adalah antara 08 Rabiul Awal hingga 12 Rabiul Awal.
Jika kita mengira kepada 12 Rabīul Awwal pada 570 Masihi,ia sepadan dengan Ramadan (Iyyar). Jika kita mengira semula kepada Isnin kedua pada sekitar 571 Masihi,ia sepadan dengan sama ada 8 atau 22 Rabīul Awwal. Dan dua (02) argument ini sahaja yang bertepatan dengan kewafatan ayahnya (Abdullah) yang mana wafatnya Abdullah pada sekitar pertengahan antara tahun 569 – 570 Masihi yang mana antara dua (02) bulan hingga tujuh (07) bulan sebelum kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Sungguhpun tidak secara tepat (Accurate) mutlak,namun Islam tidak bermasalah dalam hal ini. Tidak seperti Kristian yang mana Bible menceritakan keadaan sebaliknya. Bukti bahawa Kitab anda sendiri mempertikai kelahiran Jesus Christ pbuh (Mawlid Eesa Al-Masih) pada 25 December sekaligus menyokong dalil Quran (Maryam 19:19-26) bahawa Eesa Al-Masih tidak dilahirkan pada 25 December dan cuaca musim sejuk bersalji.
Dalam Quran Surah Maryam 19:19-26 dan Bible Gospel of Luke 2:8-11 menceritakan situasi yang sama waktu kelahiran Jesus yang mana jika dilihat dari sudut konteks ayat naqli kedua-dua kitab,waktu kelahiran Jesus bukan waktu musim sejuk….mengapa?? Sebab kambing-kambing diceritakan dalam Luke dalam keadaan segar dan suasana cuaca yang digambarkan dalam Bible BUKANLAH musim sejuk bersalji..
Waktu 25 December merupakan waktu sejuk. Kalau 25 december adalah tarikh yang benar Jesus dilahirkan,makanya kambing-kambing yang diceritakan dalam ayat Luke termasuk gembala akan mengalami renjatan kesejukan seterusnya membeku keras termasuk Ibu Jesus – Maria,Joseph serta Jesus sendiri akan turut mengeras beku di dalam kandang lembu yang terbuka luas.
Maka jelas kesalahan mandatori bahawa Jesus BUKAN lahir 25 December yang bertentangan dengan maklumat Bible Kristian sendiri. Jika tarikh kelahiran bertentangan dengan apa yang disampaikan dalam Bible,mengapa Kristian tidak mencari alternatif lain untuk mengkaji tarikh lahir sebenar Jesus Christ pbuh??
Eastern Orthodox Kristian menafikan kelahiran Jesus pada 25 December dan mereka telah menetapkan dan merayakan Mawlid Eesa Al-Masih pada setiap 07 January. Jadi dalam Kekristianian sendiri ada percanggahan besar antara sesama mazhab sedangkan Kristian akui bahawa kalian semua dibimbing Ruh Kudus. Apabila Eastern Orthodox menetapkan kelahiran Jesus pada setiap 07 January,apakah mereka salah dan tidak dibimbing Ruh Kudus?
Untuk pengetahuan anda dan Kristian yang lain,tarikh 25 December adalah tarikh kelahiran Dewa-dewa Pagan yang dianggap Tuhan,antaranya ialah :
– Mithras
– Horus
– Attis
– Dionysus the son of Zeus
– Tammuz
– Hercules
– Perseus
– Helios
– Bacchus
– Apollo
– Jupiter
– Sol Invictus “The Unconquered Sun”
– Krishna
– Hermes
– Zarathrustra
– Adonis
Saya boleh sahaja jelaskan semua ini secara terperinci namun bab tersebut akan dijelaskan dalam artikel yang lain. Walau bagaimana pun,saya akan berikan sumber sahih dari Exegess yang membuktikan bahawa tarikh 25 December bukanlah kelahiran junjungan agung – Nabi Eesa Al-Masih pbuh (Jesus Christ pbuh) tetapi kelahiran tokoh-tokoh yang dianggap Dewa/Tuhan di era Pagan Jahilliyyah :
– http://unexplainedmysteriesoftheworld.com/archives/the-mystery-of-the-pagan-origin-of-christmas-jesus-was-not-born-on-december-25th-but-a-whole-bunch-of-pagan-gods-were
– https://www.ancient-origins.net/news-general/why-christmas-held-25th-december-001161
– https://www.worldbulletin.net/news-analysis/christmas-before-christ-december-25-and-paganism-h125609.html
– http://www.badnewsaboutchristianity.com/heretication/_enjoyment.html
– http://www.badnewsaboutchristianity.com/df0_nativity.htm
– http://www.badnewsaboutchristianity.com/bd0_ideas.htm
– http://www.badnewsaboutchristianity.com/gbc_heretics.htm
– http://www.badnewsaboutchristianity.com/ged_enjoyment.htm
– https://www.bismikaallahuma.org/christianity/pagan-origins-of-christmas/
– https://www.bismikaallahuma.org/bible/jesus-birth-narratives/
– https://malay.bismikaallahuma.org/2009/islam-dan-hari-krismas/
– https://muslimcommentaryofbible.wordpress.com/10-the-birth-of-jesus/
– http://www.answering-christianity.com/a_t/christian_holiday.htm
– http://www.answering-christianity.com/sake14.htm
– https://www.islam21c.com/theology/173-christmas-and-the-paganisation-of-christianity/
– http://www.muslimtents.com/aminahsworld/Christmas.html
– http://www.tubeislam.com/video/2315/be-muslim-in-christmas
– https://www.islamnewsroom.com/news-we-need/2166-santa-fraud-fake-pagan-god-exposed
– https://www.missionislam.com/comprel/christmasexperience.html
– https://www.islamawareness.net/Christianity/Christmas/what.html
– https://www.islamreligion.com/articles/11331/pagan-origins-of-christmas/
Maka harap anda dan Kristian lain berfikir kelahiran siapa yang kalian sambut pada 25 December. Jangan lupa,permulaan sambutan perayaan kelahiran Jesus Christ pbuh pada 354 Masihi oleh Valentinus. Maknanya Early Christian dahulu tidak pernah menyambut kelahiran Jesus (Christmas) dan 300 tahun lebih selepas keangkatan Jesus Christ pbuh baru dilaksanakan menyambut kelahiran baginda (Jesus).
Missionary menulis,
Nah, lucu bukan mengapa para Muslimin melontarkan protes bahwa tanggal “Hari Natal” bukanlah tanggal yang sebenarnya dari kelahiran YESUS KRISTUS, sementara tanggal kelahiran Muhammad junjungan mereka sendiri keliru terus dalam penetapan perhitungannya.
MAKANYA BERCERMIN LEBIH DULU SEBELUM MENILAI WAJAH DAN SOSOK ORANG LAIN. TAPI INGAT, JGN JUGA SAMPAI PADA BURUK WAJAH DAN SOSOK SENDIRI CERMIN DIBELAH…. NANTI BISA JADI BUMERANG DAN MALU-MALUIN DIRI SENDIRI.
Response :
Yang melucukan adalah kecetekan ilmu anda yang hanya mencuba mencari kesalahan kelahiran Muhammad SAW tetapi tidak mencari jalan untuk selesaikan isu kelahiran “tuhan” anda. Kami tidak keliru sedikit pun mengenai hal tersebut dan isu khilaf tarikh Mawlid Ar-Rasul Muhammad SAW tidak menjadi masalah dalam Islam. Semua yang anda hujahkan telah dijawab dan saya berharap anda mampu selesaikan isu masalah kelahiran Jesus Christ pbuh yang anda anggap “tuhan” itu.
Sebelum kami membuat serangan terhadap masalah tarikh kelahiran Jesus,kami telah pun bersiap bekalan untuk berhujah fakta ilmiah menangani isu tarikh kelahiran Muhammad SAW kerana kami tahu taktik Kristian bahawa pihak anda sememangnya akan cuba alih perhatian untuk mencuba mencari kesalahan Muhammad SAW dan Islam setelah tidak mampu selesaikan pelbagai kesalahan dan permasalahan dalam Kekristianian. Saya berharap anda belajar sedar diri dengan ambil pengkajian seiring kerendahan hati untuk mencari kebenaran. Terimalah hakikat bahawa Kristian bukanlah agama yang benar dan Kristian bukan menyambut kelahiran Jesus tetapi Anti-Christ @ Al-Masihu Dajjal yang di angkat sebagai “Tuhan Pagan”.
KESIMPULAN
Jelas bahawa tarikh kelahiran Muhammad SAW adalah di antara 8 hingga 12 Rabiul Awwal dan semua Hadith serta Atsar boleh di damaikan bertepatan dengan sejarah waktu masa. Bukti kebenaran kalender bulan Hijrah apabila diserasikan dengan kalender bulan Hebrew.
Sehingga kini,Kristian masih gagal untuk selesaikan bila tarikh kelahiran sebenar Jesus Christ pbuh walhal di akui ramai saksi dan dibimbing Ruh Kudus serta Kristian gagal membuktikan tarikh kelahiran 25 December tidak serasi seperti apa yang Bible sampaikan. Sebaliknya Bible mendukung kebenaran Quran dalam hal tentang kelahiran Jesus Christ pbuh. Sekali lagi saya ingin berikan peringatan….kelahiran siapakah yang Kristian sambut pada 25 December??
pesan Jesus Christ pbuh :
“Jikalau kamu tetap dalam sabdaku,kamu benar-benar adalah muridku.dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.”
[John 8:31-32]
– memerdekakan anda dari kekufuran…
pesan Rasullullah Muhammad SAW :
“Terimalah kebenaran itu walau ianya pahit..”
[Hadith Sahih Bukhari dan Tirmizi]
Firman Allah Azza’Wa’Jalla :
“Telah datang kebenaran dan lenyaplah kebatilan.Sesungguhnya kebatilan itu sememangnya pasti lenyap.”
[Al-Isra’ 17: 81]